Redaksikicau,com, beberapa pekan terakhir banyak sekali pemelihara lovebird khususnya lovebird yang berusia dini terkena penyakit sinusitas, banyak orang yang akan bilang ini adalah snot namun menurut saya ini sangat berbeda, karena efek yang mematikan lovebird tinggal menunggu detik untuk mati, sementara snot sejauh ini masih mampu bertahan hidup.Sinusitas biasanya terjadi pda manusia namun ternyata dari pengalaman saya ketika anak lovebird mengalami kematian yang tidak wajar barulah saya menyadari bahwa ini adalah penyakit sinusitas,
(foto arif kristianto)
seperti dikutip dari http://kamaratihtotokperut.com,
Sinusitis adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Inflamasi ini sering kali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Sinus adalah rongga kecil berisi udara yang terletak di belakang tulang pipi dan dahi. Sinusitis termasuk penyakit umum yang bisa menjangkiti orang-orang pada segala umur. Dikutip dari omkicau, Sinusitis pada burung. Kita sering berpikir bahwa sinusitis sekadar sebagai suatu penyakit serius yang mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pada mamalia mungkin hanya begitu tapi pada burung, sinusitis dapat berarti kematian burung jika tidak ditangani dengan benar.
Burung memiliki sistem sinus yang sangat rumit dengan banyak kantung yang berhubungan dan merupakan situs yang ideal bagi penyakit untuk tumbuh dan menyebar. Infeksi dapat dimulai pada satu situs dan bergerak melalui sistem sinus menyerang sebagian besar wilayah tengkorak. Infeksi yang parah pada burung hanyalah berarti kematian.
note : sinusitas banyak menyerang anak lovebird, Apakah menular ? Ya !
Terlihat seperti apakah gejala sinusitis?
Burung-burung yang terlihat bengkak pada matanya atau keluar cairan dari mata dan lubang hidung, adalah salah satu pertanda sinusitis. Kadang-kadang semua sisi wajah bengkak dan mata tertutup. Pada lain waktu, akan ada pembengkakan yang berbeda tepat di atas mata atau pipi.
Gangguan pernafasan, yang jelas terlihat ataupun samar, biasanya menunjuk ke keterlibatan sinus. Burung dengan sinusitis terlihat sebagaimana unggas yang sedang sakit. Mereka akan memiliki tanda-tanda serangan penyakit burung pada umumnya, tidak mau makan dan tidur melulu.
Karena sinus berada pada struktur dekat mata, maka bagian apa saja yang terserang sinus akan menunjukkan gejala bengkak, mata memerah dan berair.
Hal lain yang menandai adanya sinusitis adalah adanya benjolan keras tetapi bukan berisi nanah.
Apa si penyebab utama sinusitis?
Bakteri dan virus adalah penyebab yang paling umum terjadinya sinusitis. Bakteri memang menjadi penyebab sinusitis yang paling utama. Bakteri ini menyebabkan tumbuhnya daging keras yang menumpuk di sinus. Kadang-kadang bakteri ini bisa sangat resisten terhadap antibiotik, yang membuat perawatan menjadi sangat sulit.
Bakteri Chlamydia (penyebab Psittacosis) akan menginvasi sinus dengan mudah. Sebuah contoh klasik adalah Neophema yang membuat mata memerah, menyebabkan burung suka menggosok-gosokkan muka pada tenggeran.
Mycoplasma (jenis lain bakteri) biasanya juga menyerang sinus burung merpati dan kutilang. Hal itu memang tidak menyebabkan kerusakan parah tetapi membuka pintu bagi terjadinya infeksi sekunder oleh beberapa bakteri berbahaya.
Kekurangan Vitamin A juga dapat menyebabkan perubahan pada lapisan sinus yang mengarah ke infeksi sekunder oleh bakteri.
Ada juga beberapa infeksi jamur yang menyebabkan sinusitis tetapi ini tidak umum.
Apa yang harus Anda lakukan untuk burung yang terinfeksi?
Pemberian Multivitamin sangat penting, namun Pemberian Obat Tetes tidak mutlak.
Langkah pertama kali yang harus dilakukan adalah menyadari bahwa infeksi sinus bisa membunuh burung. Dekati burung dan lihat dari dekat pada area mata dan sekitarnya. Apakah ada kerusakan pada bagian mata? Apakah ada cairan yang keluar dari lubang hidung? Apakah ada perubahan tertentu pada kedua sisi kepala? Apakah ada bengkak – jika memang bengkak, lunak atau keras?
Untuk kasus ringan di mana tidak ada pembengkakan kepala dan hanya sebagai ada gangguan di lubah hidung – Anda bisa langsung memberikan antibiotik pada burung. Pengobatan perlu dilakukan minimal 10 hari.
Jika ada kemungkinan burung terserang Chlamydia (Psittacosis) maka mereka segera diberi treatmen obat anti infeksi saluran pernafasan atas (misalnya BirdTwitter). Chlamydia adalah penyebab paling umum sinusitis pada burung.
Apakah ada pencegahan untuk sinusitis?
Tidak ada. Penyakit ini cenderung merupakan penyakit yang hanya menyerang beberapa burung dalam satu kelompok atau bahkan hanya satu burung di sangkar tunggal. Deteksi dini adalah hal terpenting yang perlu dilakukan. (Referensi: http://www.vetafarm.com/pages/Sinusitis-in-birds-.html)
Obatnya ?
redaksikicau sampai saat ini masih belum menemukan obat yang tepat namun dari 12 ekor burung yang saat itu mengalami penyakit yang sama 1 ekor sembuh dan mampu bertahan hidup, didorong oleh multivitamin dan Doa, sejauh ini menyakit ini belum ada obat yang tepat untuk burung.
Masalanya ?
Indikasi utamanya menurut saya sampai sejauh ini adalah karena makanan yang kurang bagus atau sirkulasi udara yang buruk atau kandang berisi virus dan harus di semprot desinfektan, atau gigitan serangga dan semut merah.
No comments:
Post a Comment