www.Redaksikicau.com, Sebelum masuk ke inti permasalahan, saya perlu jelaskan dulu kondisi objektif di arena lomba atau latber, terutama di kelas lovebird. Sebenarnya penilaian lebih akan diberikan para juri untuk burung yang memiliki variasi lagu, sering berkicau (kerja maksimal), dan suaranya panjang. Jadi kriteria lovebird yang bagus adalah ngekeknya tidak terlalu panjang, tetapi sering dibawakan (gacor), dengan lagu yang memiliki variasi.
Misalnya, seekor lovebird memiliki suara ngekek selama 1 menit di arena lomba, maka dia akan lebih banyak ngetem (diam). Akibatnya, frekuensi berkicau pun menjadi tidak sering (lambat keluar) sehingga jarang masuk nominasi juara. Sebaliknya, burung dengan suara ngekek yang cenderung tidak panjang (misalnya sekitar 30 detik), tetapi lebih sering bersuara atau rajin bunyi, biasanya lebih mendapat perhatian juri dan bisa masuk dalam nominasi juara.
Karena itu, orientasi perlu diubah dengan mengharapkan agar lovebird memiliki suara ngekek, panjang, dan gacor. Panjang di sini bersifat relatif, tetapi saya menganggap 30 detik adalah panjang yang ideal sehingga memungkinkan burung tetap bisa mengeluarkan suara dengan frekuensi tinggi.
Dua faktor yang mempengaruhi :
Pelatihan dan pemasteran memang dapat membantu lovebird untuk mencapai performa suara seperti yang diinginkan. Tetapi harus disadari, ini bukan perkara mudah, karena melibatkan dua faktor yang berkaitan. Di dalam ilmu perunggasan, termasuk burung, selalu ada dua faktor yang mempengaruhi, yaitu faktor genetik (keturunan) dan faktor lingkungan. Bahkan ada satu faktor lagi, yaitu interaksi antara genetik dan lingkungan, tetapi tidak memungkinkan dibahas di sini.
Untuk melihat faktor genetik secara utuh, awam seperti kita sulit untuk melakukannya, karena harus memiliki perlengkapan sebagaimana dimiliki para peneliti (misalnya uji DNA, RNA, dan sebagainya. Kita hanya bisa melihat faktor genetik seekor burung dari penampilan luarnya, atau fenotipnya, seperti warna bulu, kualitas suara, dan sejenisnya.
Memprediksi kualitas genetik dari anakan lovebird, misalnya, hanya bisa dilakukan jika kita membelinya dari penangkaran. Setidaknya, kita bisa melihat performa kedua induknya saat di penangkaran, terutama performa suaranya. Meski tidak akurat 100%, karena hanya mengandalkan sifat fenotip, bukan genotip yang harus melalui uji DNA, setidaknya prediksi tersebut tidak terlalu ngawur, atau masih punya landasan ilmiah.
Adapun faktor lingkungan mencakup aspek perkandangan, manajemen kesehatan, manajemen pakan, suhu atau cuaca, hingga perawatan (termasuk latihan dan pemasteran). Menurut pengalaman para kicaumania senior, faktor genetik hanya berperan sekitar 30% terhadap performa burung. Selebihnya ditentukan faktor lingkungan, terutama pakan berkualitas dan pola perawatan.
Pakan berkualitas dan pola perawatan yang baik akan memberikan dampak lebih dahsyat jika diterapkan pada lovebird sejak anakan, atau setidaknya masih muda (1-3 bulan). Itu sebabnya, latihan dan pemasteran lovebird pun menjadi lebih joss jika dilakukan pada usia dini, karena akan terekam lebih kuat dalam memori burung.
Dalam hal ini, Anda dapat melakukan pemasteran terhadap lovebird muda, dengan menempelkan sangkar di dekat burung masteran yang mempunyai suara dengan speed rapat (misalnya cucak jenggot, cililin atau serindit). Bisa juga menggunakan CD masteran, atau mp3 player berisi rekaman suara burung-burung yang memiliki tipikal suara dengan speed rapat tersebut. Lakukan secara rutin, setiap hari.
Perawatan Harian
Jemur Setiap Pagi, lovebird sangat menyukai cahaya matahari di pagi hari pukul 06 hingga 9 pagi, tanda tandanya adalah lovebird sangat ngoceh di saat itu.
Mandikan Burung / Semprot. Untuk menghilangkan kutu kutu biasanya menambahkan daun jambu biji yang sudah di rebus, kemudian di dinginkan. Setelah 5 menit kemudian bilas dengan semprotan air murni tanpa campuran.
Malam hari sempatkan 5 - 10 menit untuk membunyikan mp3 suara ngekek.
4. Kehatan
Kesehatan adalah masalah utama dari burung biasanya dipengaruhi oleh kebersihan kandang, bila memiliki dana lebih lakukan vaksin 1 bulan sekali di kandang, namun bila tidak sebaiknya bersihkan kandang setiap hari.
Pemberian vitamin biasanya dilakukan ketika burung tersebut lesu atau terlihat agak sakit, namun bila anda memakai makanan alami hal ini tidak diperlukan, karena sudah terkandung gizi lebih dari cukup. Vitamin yang terkenal adalah Ebod Vit dan dapat digunakan untuk multivitamin sehari harinya.
1. Pengembunan
Setelah solat subuh (jam 04:30), Lovebird Kusumo selalu menjalani terapi pengembunan. Terapi ini dilakukan hingga matahari terbit. Setelah pengembunan selesai, Lovebird Kusumo disemprot sedikit sambil diletakkan di teras depan rumah. Ingat ya, pada saat penyemprotan, Lovebird harus berada di bawah bukan digantung.
Oleh sebab itu, Anda juga harus mewaspadai adanya serangan hewan lain, seperti kucing, tikus, ular, dan lain-lain. Jika ingin aman, Anda bisa membaca sedikit ulasan tentang Cara Melindungi Burung dari Bahaya Tikus, Ular, Semut, Nyamuk, dan Kucing.
2. Ritual mandi Lovebird Kusumo
Lovebird Kusumo dimandikan di keramba, jadi tidak disemprot menggunakan sprayer seperti kebanyakan Lovebird lainnya. Selain itu, Lovebird Kusumo juga mempunyai ritual mandi yang cukup unik, yakni mandi malam dan mandi hujan.
Untuk mandi hujan, H. Sigit WMP akan membiarkan Lovebird Kusumo kehujanan hingga 10-20 menit (intensitas hujan rintik-rintik hingga sedang). Nantinya, Lovebird tersebut akan meminta dimasukkan ke dalam rumah jika sudah merasa cukup main hujan-hujanan.
H. Sigit WMP yang berasal dari Klaten ini juga sudah tahu kebiasaan Lovebird Kusumo. Pokoknya, kalau Lovebird Kusumo sudah mulai berkicau, itu tandanya dia sudah selesai bersenang-senang dengan hujan dan dia minta segera dimasukkan ke dalam rumah. Setelah hujan-hujanan jangan lupa untuk membilas burung Anda dengan air bersih dan biarkan sejenak hingga bulu-bulu Lovebird mengering.
3. Lovebird Kusumo digantung di dalam rumah
Dulu, Lovebird Kusumo tidak menyukai suasana di malam hari. Oleh sebab itu, penampilannya kurang maksimal. Tapi sekarang sudah tidak lagi setelah H. Sigit WMP membiasakan Lovebird Kusumo digantung di dalam rumah sambil diterangi sedikit cahaya lampu.
4. Pakan harian Lovebird Kusumo
Ketika ditanya soal pakan yang diberikan ke Lovebird Kusumo, H. Sigit WMP mengatakan bahwa Lovebird Kusumo diberi pakan milet putih. Kemudian, kalau selesai lomba biasanya Lovebird Kusumo diberi bayam agar kondisi tubuhnya tetap bugar dan prima. Bayam diberikan dalam bentuk lembaran daun utuh dan dikaitkan di dalam sangkar. Sebelum diberikan, bayam harus dicuci bersih.
Tahukah Anda, apa saja manfaat bayam untuk burung peliharaan? Manfaat bayam sangat banyak sekali, H. Sigit WMP sempat sesumbar bahwa Lovebird Kusumo bisa mengikuti 8 kelas lomba sekaligus karena mengonsumsi bayam. Tak hanya itu, ada lagi beberapa manfaat bayam.
Manfaat bayam untuk meningkatkan performa Lovebird Kusumo
- Kandungan zat besi yang tinggi dan asam folat pada bayam membuat Lovebird Kusumo tak pernah lelah mengikuti lomba burung.
- Kandungan serat tinggi pada daun bayam sangat efektif untuk melancarkan pencernaan dan membuat Lovebird Kusumo percaya diri saat tampil di perlombaan.
- Kandungan nutrisi dalam bayam akan meningkatkan kemampuan memori dan mengingat otak lebih baik. Hal ini pula yang menyebabkan Lovebird Kusumo mempunyai kemampuan ‘menghafal’ dengan baik saat mengikuti instruksi latihan jelang lomba.
- Bayam mengandung vitamin A dan Lutein yang dapat menutrisi organ mata dan mencegah penurunan kemampuan penglihatan. Hal ini yang menyebabkan Lovebird Kusumo bisa memantau dengan jelas siapa saja lawan-lawannya saat lomba.
- Kandungan kalsium dan magnesium dalam bayam akan menguatkan tulang, sekaligus mencegah osteoporosis. Maka tak heran, Lovebird Kusumo selalu tahan lama saat nangkring di perlombaan sambil ngekek panjang tiada henti.
5. Pemasteran
Agar Lovebird ngekek panjang, sebagian kicau mania menerapkan latihan vokal pemasteran. Dengan pemasteran suara kicau burung lain, otomatis Lovebird akan merekam dan meniru suara tersebut. Lama-kelamaan, Lovebird menjadi terlatih dan terbiasa berkicau mirip dengan kicauan burung yang sering dia dengarkan.
Mengetahui hal ini, sejak masih anakan (Lovebird), Anda harus memaster Lovebird menggunakan suara burung yang mempunyai kapasitas suara dan volume yang panjang. Nah, beberapa suara masteran yang baik untuk Lovebird antara lain, belalang emas, Kenari, Cililin, Cucak Jenggot, Tengkek Buto, dan Ciblek Gunung.
6.umbaran
Melatih burung dalam kandang umbaran
Fungsi kandang umbaran untuk lovebird adalah melatih nafas dan tarikan nafasnya agar lebih panjang. Gerakan atau aktivitas lovebird selama diumbar secara langsung bisa membakar lemak yang tertimbun dalam tubuhnya, termasuk timbunan lemak yang menekan kantung udara dan kerap membuat tarikan nafas burung menjadi pendek dan mudah lelah. Itulah sebabnya, mengapa burung yang kegemukan sering terlihat jarang bersuara panjang dan sering malas-malasan.
Selama dalam masa pengumbaran, burung perlu diberikan multivitamin sebagai penunjang aktivitasnya. Multivitamin (misalnya BirdVit) bisa dilarutkan dalam air minum yang diletakan dalam kandang umbaran.
Terapi mandi basah kuyup
Penggemar lovebird yang berpengalaman di arena lomba pernah memberikan bocoran lain dalam rangka mendongkrak kekuatan nafas burung. Berikan terapi mandi hingga basah kuyup bagi lovebird ! Caranya? Burung disemprot menggunakan hand sprayer, yang diatur pada semprotan halus.
Waktu jemur yang panjang
Setelah mandi basah kuyup, selanjutnya burung dijemur dengan porsi penjemuran yang lebih lama daripada biasanya. Yang patut dicatat di sini adalah waktu menjemur diusahakan tidak melebihi pukul 10.00.
Meningkatkan kemampuan vokal lovebird
Pelatihan vokal merupakan salah satu unsur terpenting dalam masalah ini. Bukan hanya lovebird saja, tetapi semua jenis burung kicauan yang ingin terlihat bagus harus dilatih vokalnya, termasuk pintar menirukan suara burung lain. Tentu saja pelatihan vokal ini harus sesuai dengan karakter suara dari burung yang dilatih.
Sumber Artikel : Pengalaman pribadi,raja gantangan, www.omkicau.com dan burungnya.com
Sumber Artikel : Pengalaman pribadi,raja gantangan, www.omkicau.com dan burungnya.com
No comments:
Post a Comment